Saturday, October 13, 2012

Laporan Wawancara Bahasa Indonesia

Kali ini gue mau nge-post tugas Bahasa Indonesia gue...
Cekidot!!

Kali ini gue dkk mewawancarai seorang pengusaha nasi padang... :9


DESKRIPSI WAWANCARA

Topik Wawancara             : Pengusaha
Hari/Tanggal                     : Kamis, 20 September 2012
Pukul                                  : Pukul 14.30 WIB
Tempat                              : Rumah Makan Padang “Murah Meriah”, Jalan Panglima asasasasasasassasasaseasaiSudirman Blok A7, Gotong Royong, Probolinggo.
Narasumber                      :            Ibu Erna Yulismayta Ghuei, Pengusaha Rumah Makan Padang.
Pewawancara                    :            Achmad Rivaldi
                                           : Faisal Rizki Ramadhan
                                           : Galih Dhela Pradhina
                                           : Mirani Ulfa Yusrika

LAPORAN HASIL WAWANCARA

Pewawancara                      : Selamat sore, bu. Kami siswa-siswi dari SMP Negeri 1 Probolinggo inginimewawancarai profesi ibu sebagai pengusaha nasi padang bila ibu berkenan. Maaf mengganggu kesibukan ibu hari ini, kalau boleh tahu apakah ibu adalah orang asli dari Padang, sehingga mendirikan Rumah Makan Padang?
Narasumber                         : Saya asli dari Padang.
Pewawancara                      : Sejak kapan ibu mendirikan Rumah Makan Padang ini?
Narasumber                         :            Semenjak tahun 1999. Sebenarnya, rumah makan padang ini sudah berdiri sejak tahun 1994. Tetapi karena pengelola terdahulu tidak sanggup melanjutkan usahanya, dia menjual kepada saya pada tahun 1999.
Pewawancara                      : Adakah halangan pada saat ibu mendirikan Rumah Makan ini?
Narasumber                         : Tidak ada, karena saya asli orang padang. Jadi saya tidak mendapatkan masalah. Masakan padang itu masakan tradisional yang sudah turun menurun, dan saya tidak perlu mencari koki untuk memasaknya. Kokinya adalah saya sendiri dan dibantu karyawan yang ada disini.
Pewawancara                      : Berapakah karyawan yang bekerja di sini?
Narasumber                         :            Karyawan yang bekerja disini ada 12 orang. Laki-lakinya ada 9 orang dan perempuannya ada 3 orang. Sistem karyawannya shift-shiftan, karena rumah makan ini buka 24 jam. Shift pertama dari jam 6 pagi sampai jam 5 sore dan berganti dengan shift kedua yaitu dari jam 5 sore sampai jam 6 pagi.
Pewawancara                      : Bagaimana cara ibu untuk menarik masyarakat menjadi pelanggan ibu, agar masyarakat di sini tertarik dengan masakan padang?
Narasumber                         :            Yang pertama, masakan tersebut memang khas dan asli dari padang. Karenaisaya dan suami asli orang padang, jadi saya sendiri yang mengelola. Masakanipadang di sini bukan masakan padang aspal, alias asli tapi palsu. Yang kedua, kebersihan makanan dan tempat harus tetap dijaga. Yang ketiga, keramah-tamahan terhadap konsumen. Jangan sampai konsumen habis makan disini tidak kembali lagi.
Pewawancara                      : Apa masakan khas Padang, ibu ?
Narasumber                         :            Masakan padang yang khas yaitu rendang, tapi lebih banyak pelanggan yang tertarik dengan gulai kikil.
Pewawancara                      : Kalau boleh tahu ibu, berapa omset usaha Rumah Makan seperti ini untuk satu hari atau satu bulan?
Narasumber                         :            Kasarnya bisa 3 sampai 4 juta per hari.
Pewawancara                      : Saya lihat di Kota Probolinggo ada beberapa Rumah Makan Padang. Apakah antara rumah makan satu dengan yang lain memang ada hubungan, atau berdiri sendiri ? atau mungkin tergabung dalam satu group ?
Narasumber                         :            Oh tidak, rumah makan padang di probolinggo yang asli mungkin hanya dua. Kalau yang lainnya palsu. Kami membuka cabang satu di Nguling.
Pewawancara                      : Terimakasih atas waktu dan informasi yang diberikan oleh ibu.
Narasumber                         : Iya, sama-sama.
















Hasil Wawancara

Ibu Erna Teuku, seorang pengusaha dan pengelola Rumah Makan Padang “Murah Meriah” telah menjalankan usahanya selama kurang lebih 13 tahun, dari tahun 1999 sampai sekarang. Ibu Erna dan suaminya adalah orang asli dari Padang. Beliau tidak mendapatkan halangan pada saat mendirikan rumah makan ini, karena saya asli orang padang. Masakan padang itu masakan tradisional yang sudah turun menurun menurut Ibu Erna, dan beliau tidak perlu mencari koki untuk memasaknya. Kokinya adalah beliau sendiri dan dibantu karyawan rumah makan tersebut. Karyawan yang bekerja dirumah makannya ada 12 orang dengan sistem karyawan shift-shiftan. Ibu Erna memiliki cara tersendiri untuk menarik konsumen ke rumah makannya yaitu dengan cara yang pertama, masakan tersebut memang khas dan asli dari padang. Yang kedua,ikebersihan makanan dan tempat harus tetap dijaga. Yang ketiga, keramah-tamahan terhadap konsumen. Menurut Ibu Erna masakan khas padang adalah rendang, namun kebanyakan banyak pelanggan yang lebih berminat dengan gulai kikil. Omset yang didapat Ibu Erna sekitar 3 sampai 4 jutaan kotornya. Ibu Erna membuka cabang rumah makannya di Nguling.

No comments:

Post a Comment